ISTANA CERITA Sebanyak 27 ribu personel gabungan TNI-Polri akan disiagakan untuk mengamankan jalannya pelantikan presiden terpilih pada Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang.”Polri mempersiapkan 27 ribu personel terdiri dari TNI dan Polri, pemerintah daerah, dan instansi terkait,” tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).
Menurut Asep, jumlah tersebut keseluruhan untuk penjagaan di Ibu Kota Jakarta, yang menjadi sentral pengamanan saat pelantikan.
“Personel terdiri dari TNI Polri, pemerintah daerah, dan instansi terkait,” kata Asep.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah bahwa Presiden Jokowi meminta agar pelantikan presiden periode 2019-2024 dimajukan sehari menjadi 19 Oktober 2019. Isu soal pelantikan presiden dipercepat sebelumnya dikatakan oleh relawan Pro Jokowi (Projo).
“Personel terdiri dari TNI Polri, pemerintah daerah, dan instansi terkait,” kata Asep.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah bahwa Presiden Jokowi meminta agar pelantikan presiden periode 2019-2024 dimajukan sehari menjadi 19 Oktober 2019. Isu soal pelantikan presiden dipercepat sebelumnya dikatakan oleh relawan Pro Jokowi (Projo).
“Tentunya Presiden memahami tentang ketatanegaraan. Menyampaikan kan bukan dari Istana. Tapi yang mendengar-mendengar. Sehingga itu tidak ada,” ujar Pramono di Sekretariat Kabinet Jakarta, Rabu (2/9/2019).
Pasukan TNI Siap Amankan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pramono memastikan bahwa pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin tetap mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu Minggu 20 Oktober 2019. Sejak 2004, pelantikan presiden-wapres pun dilakukan pada 20 Oktober.
“Tetap pelantikan sesuai jadwal yang sudah diputuskan oleh KPU karena periodesasi DPR dan periodesasi itu sudah fix 5 tahunan. Enggak boleh maju sehari, enggak boleh mundur sehari. Jadi (pelantikan Presiden) akan berlangsung 20 Oktober sesuai jadwal KPU,” jelas Pramono.
Ribuan pasukan TNI dari tiga Matra (TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara) melakukan apel persiapan pelantikan DPR, MPR, dan Presiden-Wakil Presiden periode 2019-2024, di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Apel ini dipimpin Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dalam pidatonya, Hadi mengatakan, selain mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, ribuan pasukan juga disiapkan untuk menyambut HUT TNI pada 5 Oktober 2019. Rencananya, peringatan HUT TNI akan digelar di Lanud Halim Perdanakusuma.
“Pagi ini saya ambil apel kesiapan pasukan, kurang lebih 8000 (8.526) prajurit dari 3 Matra, dan rencana upacara HUT TNI ke 74 itu kita laksanakan komplit ya, cuma enggak ada kekuatan laut karena di Halim (acaranya), mulai dari parade, defile, dan ranpur, termasuk pesawat terbang,” kata Hadi di lokasi, Senin (30/9/2019).
adi mengatakan, menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, pihaknya akan meningkatkan jumlah pasukan. Selain itu, pasukan TNI akan ditempatkan di beberapa titik, misalnya di pintu utama DPR/MPR, Pejompongan, Slipi dan setiap stasiun kereta api.
“Kami perkuat, perbanyak pasukan TNI-Polri. Kami akan awasi dan halau kalau mereka akan masuk gedung DPR/MPR, kemudian pengaman pintu belakang dekat lapangan tembak kita perkuat dan di dalam sendiri,” terang Hadi.
Selain itu, lanjut Hadi, pihaknya juga telah menyiapkan helikopter apabila dibutuhkan. Namun, ia meyakini kalau acara nanti akan berjalan lancar dan aman.”Untuk skenario kita siapkan helikopter apabila dibutuhkan untuk masuk gedung DPR MPR, Insyaallah semua bisa aman dan lancar,” ucap Hadi.
No comments:
Post a Comment